Pages

Saturday, June 24, 2017

POLISI : POS PENJAGAAN MAPOLDA SUMATRA UTARA DI SERANG, PELAKU DI DUGA TERORIS KELOMPOK YANG TERTANGKAP TIM DENSUS 88 DI MEDAN.

Menjelang subuh, tepatnya pukul 03.00 WIB, pos penjagaan 3 Mapolda Sumatera Utara diserang dua orang tak dikenal. Satu orang anggota polisi yang tengah berjaga, Aiptu M Sigalinging, tewas dengan luka tusukan.

Kadiv Humas Polri, Irjen Setyo Wasisto mengatakan, pihak kepolisian masih menyelidiki jaringan kedua terduga pelaku. “Untuk jaringan sementara masih kita dalami, karena satu masih kritis dan sedang ditindaklanjuti oleh Densus 88 Polri,” ungkapnya di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Minggu (25/6).

Meskipun demikian, dia melihat ada indikasi kedua pelaku serangan ini berkaitan dengan tiga orang terduga teroris yang dibekuk Densus 88 di Medan beberapa waktu sebelumnya. Namun indikasi ini masih perlu didalami.

“Ini kelihatan masih kelompok mereka atau sel lain yang melakukan serangan yang sama. Kalau dicermati ada tiga orang yang ditangkap dan ini terbukti ada dua orang lagi langsung serang ke Polda Sumut,” katanya.

Dia juga melihat adanya indikasi serangan tersebut berkaitan dengan perintah Bahrun Naim agar serangan dilakukan dengan cara apapun.

“Mungkin rekan-rekan kemarin dengar ada imbauan dari Bahrun Naim yang imbau bahwa mereka diminta untuk amaliah. Kalau dia enggak punya bom pakailah senjata apa saja untuk menyerang. Itulah yang dilakukan di Medan,” jelasnya.

Setyo mengatakan, identitas kedua pelaku belum diketahui dan masih dalam proses penyelidikan. Sedangkan seorang pelaku yang kritis sedang ada dalam pengamanan pihak Polda Sumut.

“Belum tahu (identitas pelaku dan jaringannya). Yang jelas mereka gunakan senjata tajam, sedang didalami. Nanti dicek Densus 88,” ucapnya

By Halo Dunia



from DETIK INDONESIA NEWS http://ift.tt/2u202Li
via IFTTT

Foto Polisi Yang Bikin Haru Netizen, Selama Ramadhan dan Jelang Hari Raya

PEMBINA UTAMA DAN KETUA UMUM BHAYANGKARI MENGUCAPKAN “MINAL AIDIN WAL FAIDZIN MOHON MAAF LAHIR DAN BATIN”.



from DETIK INDONESIA NEWS http://ift.tt/2t6t28a
via IFTTT

KAPOLRES BANJAR BESERTA STAF DAN BHAYANGKARI MENGUCAPKAN “MINAL AIDIN WAL FAIDZIN MOHON MAAF LAHIR DAN BATIN”.



from DETIK INDONESIA NEWS http://ift.tt/2s7GYKa
via IFTTT

KAPOLDA JATIM MENGUCAPKAN “MINAL AIDIN WAL FAIDZIN MOHON MAAF LAHIR DAN BATIN”.



from DETIK INDONESIA NEWS http://ift.tt/2t2EjFN
via IFTTT

KAPOLRESTABES SURABAYA BESERTA STAF & BHAYANGKARI MENGUCAPKAN “MINAL AIDIN WAL FAIDZIN MOHON MAAF LAHIR DAN BATIN”.



from DETIK INDONESIA NEWS http://ift.tt/2t67qZw
via IFTTT

KAPOLDA JABAR BESERTA JAJARAN MENGUCAPKAN “MINAL AIDIN WAL FAIDZIN MOHON MAAF LAHIR DAN BATIN”.



from DETIK INDONESIA NEWS http://ift.tt/2sCue1F
via IFTTT

KAPOLDA METRO JAYA MENGUCAPKAN “MINAL AIDIN WAL FAIDZIN MOHON MAAF LAHIR DAN BATIN”.



from DETIK INDONESIA NEWS http://ift.tt/2sN8kqM
via IFTTT

Hasil Akhir Sidang Isbat Pemerintah Tetapkan Idul Fitri Jatuh pada 25 Juni 2017

Detik Jakarta – Pemerintah melalui Kementerian Agama selesai menggelar sidang Isbat. Hasilnya diputuskan Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1438 H jatuh pada tanggal 25 Juni 2017.

“Atas dasar laporan tersebut seluruh peserta sidang isbat sepakat bahwa malam ini telah memasuki 1 Syawal 1438 H,” ujar Menag Lukman Hakim Saifuddin di kantor Kemenag, Jl MH Thamrin, Jakpus, Sabtu (24/6/2016).

“Dan demikian mulai besok pagi kita bersama melaksanakan salat Id, salat Idul Fitri sebagaimana ketentuan. Dan dengan demikian kita telah berhasil menyepakati sekaligus menetapkan bahwa mulai malam ini kita telah memasuki 1 Syawal 1438 H,” jelasnya.

Menag menyatakan setidaknya ada 6 petugas yang menyatakan telah melihat hilal. Empat di antaranya berada di Kupang, Nusa Tenggara Timur. Sedangkan 2 lainnya berada di Gresik, Jawa Timur.

Rangkaian sidang isbat diawali pemaparan Tim Badan Hisab Rukyat Kemenag, terkait posisi hilal secara astronomis pada 29 Ramadan 1438H/2017. Proses penentuan awal Syawal ini menggunakan metode hisab dan rukyat dalam penentuan awal bulan Hijriyah. Hal itu sebagaimana diatur di dalam fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Nomor 2 Tahun 2004 tentang Penetapan Awal Ramadan, Syawal, dan Dzulhijjah.

Sejumlah perwakilan ormas turut hadir dalam sidang Isbat ini di antaranya perwakilan dari Muhammadiyah dan PBNU. Tokoh yang datang seperti Ketum MUI KH Maruf Amin, Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar, Ketua Komisi VIII DPR Ali Taher, Ustaz Zaitun Rasmin, Anggota Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah Endang Mintarja dan lainnya.



from DETIK INDONESIA NEWS http://ift.tt/2sBOpNh
via IFTTT

KAPOLRES BOJONEGORO BESERTA STAF DAN BHAYANGKARI,  MENGUCAPKAN MINAL AIDIN WAL FAIDZIN MOHON MAAF LAHIR DAN BATIN.

Berbagi Kasih : Pemdes Bendosari Berikan Santunan dan Apresiasi

Nirwasda Untuk Istri Dan Irwasda Polda Sulteng

Polda Sulteng, 24/06/2017 detik.in – Kereta ungu Nirwasda untuk Irwasda Kombes Pol Dwi Setyadi adalah sebuah cerita kehidupan yang begitu membekas dirasakan keluarga Irwasda Polda Sulteng Kombes Pol Dwi Setiyadi yang diceritakan pada Tim HaloduniaGroup

Cerita ini tentang seorang ibu penjual nasi kuning yang berjualan dipinggiran pantai Palu dan menjadi langganan Irwasda Polda Sulteng Kombes Pol Dwi Setiyadi dan istrinya  jika sedang berolah raga pagi jalan santai menyusuri jalan ditepian pantai kota Palu.

IMG-20170410-WA0073

Dijelaskan Kombes pol Dwi, Ibu salah satu penjual nasi kuning ini dalam kondisi sedang hamil tua dan biasanya kalau kebetulan mampir dideretan penjual nasi kuning ini, kami selalu memborong jualan mereka untuk dibawa pulang buat anggota keluarga dirumah dan dibagikan juga pada anggota jaga untuk sarapan pagi.

Sehingga merekapun, para penjual nasi kuning ini tidak asing lagi dengan keberadaan bapak dan ibu Dwi Setiyadi.
Hingga pada suatu waktu, ibu penjual nasi kuning yang sedang hamil tua ini akan melahirkan.Namun mereka dilanda kebingungan karena tidak memiliki dana untuk membiayai kelahiran anaknya.

“Dalam kebingungannya suami dari ibu ini beserta teman-temannya memberanikan diri mendatangi suami saya untuk meminta bantuan” pungkas Irwasda Polda Sulteng ini.

Ditambahkan, Mendengar cerita suami istri tersebut, kemudian saya berusaha membantu dengan membiayai persalinan dan pada hari Rabu tanggal 5 April 2017 pagi pukul 04.00 Wita. ibu penjual nasi kuning yang diceritakan tadi menjalani persiapan persalinannya di RS Bhayangkara Polda Sulteng.

IMG-20170410-WA0072

“Dan pada hari yang sama pukul 19.10 wita lahirlah seorang bayi laki-laki yang sehat walafiat, “ucap Irwasda Polda Sulteng ini.

Setelah keluar dari rumah sakit pada tanggal 7 April 2017, suami istri penjual nasi kuning ini beserta bayi yang baru dilahirkan datang berjalan kaki dari rumahnya kerumah dinas Irwasda Polda Sulteng hanya untuk mengucapkan terima kasih” tutur Kombes pol Dwi Setiyadi kembali.

“Sebagai tanda terima kasih serta pengingat mereka pada orang yang sudah memberikan bantuan,mereka mengatakan akan memberi nama anaknya dengan nama saya dan terus terang membuat hati saya jadi trenyuh dan terharu” timpal Kombes dwi.

Dan ditengah rasa haru yang dirasakan oleh bapak dan ibu Dwi Setiyadi, terselip sebuah cerita lucu yang membuat tertawa semua yg ada pada saat itu dirumah dinas.

Bagaimana tidak ternyata suami istri penjual nasi kuning ini saking terlalu lugunya mereka tidak bisa membedakan mana yang merupakan nama jabatan dan nama asli Irwasda Polda Sulteng.

IMG-20170410-WA0070

Sambil tertawa Ny Siti Widiati Dwi Setiyadi ikut bercerita ” sang anak dinamakan menggunakan nama jabatan suami saya saat ini, tapi malah bagus dan unik jadinya. Untuk meluruskannya saya sarankan agar menambahkan nama asli suami saya dibelakang nama yang sudah mereka beri.

Sehingga akhirnya nama anak tersebut menjadi Mohammad Nirwasda Setiyadi.

Nirwasda sendiri merupakan gabungan nama orangtua bayi yg menggunakan huruf N dan Irwasda adalah nama jabatan bapak Dwi setiyadi saat ini di Polda Sulteng.

” Dan merupakan sebuah kehormatan bagi kami, nama dari kepala keluarga kami diabadikan menjadi nama anak dari penjual nasi kuning yang  kami sendiri tidak tau siapa namanya.Terselip rasa bangga dan haru pada hati kami yang tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata,doa kami bagi sang bayi Semoga Allah menjadikannya anak yang saleh,pintar, beragama, berakhlak mulia, bijaksana, berbakti pada orangtua, keluarga dan bangsa.

Semoga kelak dikemudian hari ia akan menjadi orang “BESAR”,Aamiin YRA,” tutur istri Irwasda Polda Sulteng ini sebelum mengakhiri perbincangannya dengan kami.

Diakhir perbincanganya, Ny Siti Widiati Dwi Setiyadi menyampaikan Sebuah pesan moral yang bisa dipetik hikmahnya dari cerita diatas adalah bahwa “SEDEKAH” merupakan amal yang akan menyelamatkan kita dihari akhir, karena tidak mudah berkata “Iya” kepada orang lain yg membutuhkan bantuan.

“Dan kita pun takkan pernah tahu apakah ketika itu malaikat merubah dirinya dlm wujud orang yang membutuhkan bantuan kita, Pada saat diutus untuk menguji hambaNYA. Semoga kita selalu diingatkan olehNYA untuk selalu melakukan kebajikan pada sesama, “tutup Ny Siti Widiati Dwi Setyadi.

Terlihat bersitan rasa syukur dan haru pada wajah bapak kombes pol Drs Dwi Setiyadi beserta istri bahwa mereka sempat berbuat sesuatu untuk membantu ibu penjual nasi kuning ini. Karena ternyata bukan tanpa alasan sang Maha Pencipta mempertemukan mereka.
Disatu sisi tuhan mengabulkan doa yg mungkin senantiasa terpanjatkan dari ibu penjual nasi kuning ini sebagai rejeki bagi bayi Nirwasda, dilain sisi diberiNYA kesempatan pada bapak Dwi Setiyadi untuk melakukan sebuah kebaikan pada sesama.



from DETIK INDONESIA NEWS http://ift.tt/2rMOcnm
via IFTTT