Susu pasteurisasi atau yang dikenal dengan susu segar tidak bisa langsung diminum karena ditengarai susu sapi hasil perahan tersebut masih mengandung bakteri. Usaha untuk membunuh bakteri biasanya orang memanaskan susu tersebut. Lantas, dengan kemajuan teknologi saat ini, haruskah susu dipanaskan kembali?
Seperti dilansir dari Times of India, pada abad ke-19, ditemukan metode pasteurisasi yaitu memanaskan susu dengan suhu tinggi kemudian langsung didinginkan kembali sebelum masuk ke dalam kemasan. Cara ini membantu susu tetap segar dan bisa membunuh bakteri yang ada dalam susu seperti salmonella.
Susu dipanaskan sampai 161,6 derajat fahrenheit atau 72 derajat celsius selama 15 detik kemudian segera didinginkan. Proses ini dikenal sebagai pasteurisasi jangka pendek suhu tinggi yang merupakan metode paling umum digunakan di berbagai belahan dunia.
Sementara Dr Saurabh Arora dari Food Cooperation of India (FCI) mengatakan tidak perlu lagi mendidihkan susu ini. “Karena telah dipanaskan selama pasteurisasi, susu bebas mikroba,” kata Arora.
Ditambahkan Arora, susu pasteurisasi yang baru dikemas kini diperkaya dengan manfaat tambahan dari banyak vitamin. Jika susu pasteurisasi dipanaskan kembali, makan akan mengurangi nilai nutrisinya.
Susu yang dipasteurisasi bisa disimpan kurang dari 4 derajat celcsius selama minimal tujuh hari. Jika susu ini dipanaskan kembali, maka hanya akan mengurangi masa bertahan serta merusak nilai gizi tersebut.
from DETIK INDONESIA NEWS http://ift.tt/2ulI4Y2
via IFTTT
0 comments:
Post a Comment