Detik.in – Benarkah pelestarian dalam bangunan maupun arsitektur perkotaan merupakan salah satu daya tarik bagi sebuah kawasan? Konon, dengan terpeliharanya satu bangunan kuno-bersejarah pada suatu kawasan akan memberikan ikatan kesinambungan yang erat, antara masa kini dan masa lalu.
Lebih jauh, seorang ahli hukum dari Universitas Kopenhagen, Denmark, JJA Worsaae pada abad ke-19 pernah mengatakan ”bangsa yang besar adalah bangsa yang tidak hanya melihat masa kini dan masa mendatang, tetapi mau berpaling ke masa lampau untuk menyimak perjalanan yang dilaluinya”.
Hal senada juga pernah diungkapkan oleh filosuf Aguste Comte dengan ”Savoir Pour Prevoir”, yang diartikan sebagai mempelajari masa lalu, melihat masa kini, untuk menentukan masa depan”.
Melihat hal tersebut, maka masa lalu yang diungkapkan dengan keberadaan fisik dari bangunan kuno-bersejarah berarti ikut menentukan dan memberikan identitas yang khas bagi suatu kawasan perkotaan di masa mendatang.
Dengan demikian, bisa diambil sedikit kesimpulan, bahwa menghancurkan bangunan kuno-bersejarah sama halnya dengan menghapuskan salah satu cermin untuk mengenali sejarah dan tradisi masa lalu.
Sebab, ‘ dengan hilangnya bangunan kuno, lenyap pula bagian sejarah dari suatu tempat yang sebenarnya telah menciptakan suatu identitas tersendiri, sehingga menimbulkan erosi identitas budaya’ (Sidharta & Budhiardjo, 1989).
Lalu, dengan tidak sedikitnya kita mengetahui dari berbagai media, penghancuran bangunan – bangunan peninggalan sejarah dengan berbagai alasan, dan kurangnya upaya untuk melindungi, demi keselamatan dan kelestarian sebuah peninggalan sejarah, apakah yang terjadi sebenarnya dengan Bangsa ini?
Bukankah manfaat yang didapat dari menjaga kelestarian peninggalan sejarah itu antara lain :
1. memperkaya khasanah kebudayaan bangsa Indonesia,
2. menambah pendapatan Negara karena digunakan sebagai obyek wisata,
3. menyelamatkan keberadaan benda peninggalan sejarah, sehingga dapat dinikmati oleh generasi yang akan datang, serta
4. membantu dunia pendidikan dan ilmu pengetahuan dengan memanfaatkan untuk obyek penelitian.
Jika, manfaat diatas sudah tidak menjadi kepedulian yang dianggap penting bagi generasi serta Bangsa yang elok dengan keanekaragaman peninggalan sejarah dan budayanya. Wassalam, selamat datang sejarah dan budaya baru dengan segala manfaat dan kepentinganya. Salam Budaya (ad)
Dari berbagai sumber
from DETIK INDONESIA NEWS http://ift.tt/2u8tvaH
via IFTTT
0 comments:
Post a Comment