Pages

Monday, July 3, 2017

Detik Fenomena Alam: 8 Fenomena Alam Yang Aneh Ini Bakal Kamu Terkagum-Kagum

1. Donat salju

donat salju1

 

Ah, apa istimewanya donat salju? Kalau ada manusia yang bikin sih memang biasa aja, tapi gimana kalau tiba-tiba kamu ngeliat di depan mata kamu ada salju yang ngegulung sendiri membentuk bola? Jangan sampai kamu kira ada setan lewat, ya! Hehe… Fenomena unik ini memang bisa terjadi asal temperatur dan kondisi lingkungan setempat lagi pas.

donat salju2

 

Donat super dingin yang satu ini biasanya muncul di daerah berbukit, saat tanah ditutupi es dan salju basah. Tingginya bisa lebih dari 60 sentimeter, lho!

2. Columnar basalt

tiang basal1

 

Siapa, nih, yang niat banget ngukir-ngukir batu jadi bentuk begini? Bukan para perajin yang kelewat rajin, kok, melainkan alam itu sendiri. Bentuk unik batu-batu basal ini terjadi akibat aliran lava yang membeku dan patah ke arah tegak lurus dengan asal aliran.

tiang basal2

 

Fenomena ini bisa kamu temukan di mana-mana, dari Amerika Serikat, Irlandia hingga India. Di Indonesia, kamu bisa liat blok-blok basal bertebaran di Gunung Padang, Jawa Barat.

3. Tiang cahaya

tiang cahaya1

 

Selain tiang basal, ada juga fenomena tiang cahaya atau ‘light poles’. Biasanya tiang warna-warni ini muncul saat malem lagi dingin-dinginnya alias di bawah 20 derajat celsius. Yah, udah pasti fenomena ini nggak bisa terjadi di Indonesia, ya.

tiang cahaya2

 

Selain butuh cuaca yang dingin banget, fenomena keren ini cuma bisa terjadi saat angin lagi nggak begitu kenceng dan ada banyak kristal es kecil-kecil di dalam atmosfer.

4. Bunga beku

bunga salju1

 

Bunga yang satu ini terbentuk dari partikel es yang mengumpul di bagian bawah tanaman atau kayu tertentu. ‘Kelopak’nya muncul saat temperatur di bagian luar dan dalam tanaman berbeda jauh.

bunga salju2

 

Akibat perbedaan suhu ini, air di bagian dalem taneman muncul ke permukaan dan langsung membeku terkena udara luar. Boleh diliat, dipegang jangan!

5. Bioluminescence

bioluminescence1

 

Ini bukan bohlam-bohlam yang ditenggelamkan ke dalam air, Aladiners. Fenomena makhluk hidup yang berpendar ini disebut bioluminescence. Di pantai, sinar yang terkesan misterius dan indah bakal muncul saat organisme kecil dalam air terkena gangguan.

bioluminescence2

 

‘Gangguan’ yang dimaksud bisa macem-macem, termasuk saat kamu nyelupin kaki ke air tempat mereka tinggal. Hihi, marahnya cute banget, ya!

6. Supercells

supercell1

 

Untung aja fenomena satu ini termasuk fenomena unik yang jarang banget terjadi. Supercells, selain wujudnya menakutkan, juga merupakan tipe badai yang paling bahaya. Kadang dia muncul dalam bentuk pusaran, mirip-mirip piring, atau gulungan besar di angkasa.

supercell2

 

Badai ini paling sering terjadi di Amerika Serikat bagian pusat dan sering dikira penampakan UFO kalau sedang muncul dalam bentuk piringan besar.

7. Aurora

Manitoba, Canada --- Aurora Borealis in Manitoba --- Image by © Daniel J. Cox/Corbis

 

Ini bukan efek computer boong-boongan, lho. Sama kayak kamar kamu, langit di daerah kutub, Norwegia, Kanada, dan tempat-tempat dingin lainnya juga punya ‘tirai’ warna-warni yang cantik. Fenomena ini  makin jadi incaran karena dia nggak menampakkan diri setiap malem. Duh, aksi ‘jual mahal’ aurora ini bikin dia jadi tambah menarik, ya Aladiners!

aurora2

 

Aurora terjadi saat partikel bermuatan listrik dari angin matahari bergesekan dengan medan magnetik di atmosfer bagian atas.

8. Sun dogs

sun dogs1

 

Matahari dalam jumlah banyak bukan cuma muncul dalam cerita Kera Sakti, tapi juga di dunia nyata. Bedanya, fenomena alam matahari majemuk di dunia nyata terjadi karena adanya pembiasan cahaya di langit. Matahari yang muncul tetep cuma satu, kok, tapi dia ditemenin oleh dua titik terang hasil pembiasan cahaya di kanan dan kirinya.

sundogs2

 

Fenomena alam sun dogs biasanya muncul saat matahari dalam posisi rendah alias deket dengan cakrawala. Ini berarti kamu bisa ngeliat ‘tiga matahari’ berjejer di pagi hari dan saat senja.



from DETIK INDONESIA NEWS http://ift.tt/2tDFUSP
via IFTTT

0 comments:

Post a Comment