Detik.In, Jakarta – Presiden Joko Widodo tak ingin pengungkapan kasus penyiraman air keras terhadap penyidik KPK Novel Baswedan berlarut-larut. Presiden mau penuntasan kasus ini disegerakan.
“Prinsipnya (Presiden) ingin (pengungkapan kasus ini) sesegera mungkin. Tapi ada kendala-kendala di lapangan,” kata Kapolri Jenderal Polri Tito Karnavian usai bertemu Presiden di Istana Presiden, Senin 31 Juli 2017.
Tito mengatakan, pengungkapan kasus ini agak seret karena polisi tidak mendapatkan sidik jari penyiram air keras ke wajah Novel.
“Sidik jari tidak ada di TKP, di botol maupun gelas,” ucapnya.
Polri telah merangkul KPK untuk membantu menyelesaikan kasus yang sudah memakan waktu empat bulan ini.
Tito berharap publik mempercayakan penyelidikan kasus ini kepada KPK dan Polri.
“Kita harus percaya institusi KPK juga. Teman-teman KPK jeli. Kalau dibentuk tim gabungan ini mencari fakta, bukan investigas,” terangnya.
Tim gabungan KPK dan Polri melakukan investigasi. Tidak sekadar mencari fakta.
“Investasi lebih mendalam lagi,” pungkasnya.
Jenderal Tito beserta rombongan tiba di Kompleks Istana sekitar pukul 14.16 WIB, Senin 31 Juli 2017.
Rombongan yang diringi motor pengawal itu masuk melalui Wisma Negara.
from DETIK INDONESIA NEWS http://ift.tt/2vYnfje
via IFTTT
0 comments:
Post a Comment