Detik,In, Jakarta – Polisi di Filipina selatan mengatakan mereka menembak mati 15 orang hari Minggu, termasuk seorang walikota yang termasuk di antara politisi yang secara terbuka dikaitkan oleh Presiden Rodrigo Duterte dengan narkoba ilegal.
Penembakan itu terjadi dalam serangan paling berdarah sebegitu jauh dalam tindakan anti-narkoba Presiden Rodrigo Duterte.
Polisi tadinya hendak menyerahkan surat izin pengadilan kepada walikota Ozamiz, Reynaldo Parojinog Sr., untuk menggeledah rumah-rumahnya dengan tujuan mencari yang dicurigai senjata-senjata api yang tidak mempunyai izin.
Ketika orang-orang bersenjata menembaki polisi itu, dan menimbulkan tembak-menembak yang menewaskan walikota tersebut dan paling sedikit 14 orang lainnya, kata kepala kepolisian Ozamiz, Jovie Espenido.
“Ia adalah sasaran bernilai tinggi dalam penindakan narkoba ilegal,” kata Espenido, yang memimpin penggrebekan serentak itu, setelah tengah malam terhadap kediaman walikota dan tiga rumah lain, dalam jumpa pers.
“Kami menegakkan hukum untuk melindungi rakyat yang menghendaki kedamaian di negara ini,” katanya.
“Bagaimana kami menegakkan hukum kalau kami takut terhadap bandar narkoba? Ini tidak boleh, mereka yang harus takut terhadap orang yang melakukan kebaikan bagi semua orang.”
Paling sedikit lima orang, termasuk putri Parojinog, yang menjabat sebagai wakil walikota Ozamiz, kota pelabuhan, ditangkap dalam penggrebekan itu.
Polisi sedang mendekati rumah walikota itu ketika pengawal-pengawal pribadinya melepaskan tembakan yang mengenai mobil polisi dan melukai seorang polisi, dan memicu tembak-menembak pada waktu pemadaman listrik, kata Espenido.
from DETIK INDONESIA NEWS http://ift.tt/2veHv28
via IFTTT
0 comments:
Post a Comment